Plus Minus jadi Mompreneur



Jadi mompreneur enak kah? Enak pake banget. Ada ga enaknya? Tentunya.. Di post kali ini saya bakal sedikit sharing tentang plus minus jadi mompreneur.

Dimulai dengan plus nya, yang pasti berbisnis dan bekerja dari rumah itu sangat nyaman untuk para wanita. Inilah enaknya:

1. Waktunya fleksibel. Gak ada yang namanya jam masuk kantor atau cuti ditolak bos. Semua jadwal kita yang atur. Mau mulai kerja jam berapapun kita yang atur sendiri.
2. Bisa spend time sama si kecil sebanyak mungkin. Mengurus anak dari A-Z sendiri pasti ada kenikmatannya sendiri. Bisa make sure anak dapet pendidikan pertama langsung dari ibunya sendiri.
3. Bisa mandiri secara finansial. Gak perlu minta suami untuk 'jajan' sendiri. Mau beli cilok kek, cimol kek, sampe Chiara Ferragni juga monggo...
4. Kerjanya menyenangkan karena kita bekerja sesuai passion dan tanpa paksaan. Byebye juga horrible bosses.
5. Gak perlu repot pumping dan stok ASIP. Tinggal nyek nyong. Haha..
6. Bisa mengurus suami, masak-masak buat suami sesuka hati.
7. Penghematan. Ga perlu keluar biaya nanny, fancy breastpump, atau botol-botol buat ASIP (dasar hagemaru). :p

Lalu.. Gak enaknya apa?
1. Capek pake banget. Biarpun waktu kerja fleksibel tapi ditambah dengan mengurus anak dan rumah tangga (tanpa pembantu) benar-benar menguras energi. Kadang saya harus tidur larut malam demi mengejar deadline kerjaan. Belum lagi sebagai co-sleeping busui, tidur saya pasti 'terganggu' dengan Zey yang minta nenen. Practically, jam kerjanya 24/7. X_X
2. Sometimes I wish for 'me time' dimana saya bisa benar-benar istirahat sebentar saja lepas dari tugas mengurus anak dan rumah tangga. Believe it or not, saya yang baru berulang tahun 2 minggu yang lalu minta tidur siang 2 jam sebagai hadiah ulang tahun dari suami. Ya, seberharga itu waktu tidur.
3. Sometimes people are just underestimate us. You know, like "did she really earned that?" Or "does she even make money?" Or "oh.. pasti karir suaminya bagus tuh" atau "oh.. suaminya tajir ya?" Hahaha.. But whatever! I know best, I won't buy it. Better just buy more pair of shoes. They won't hurt me. Lol
4. Terkadang karena saya sangat mencintai pekerjaan saya, stress nya jadi berkali-kali lipat if things didn't go as planned. Ditambah lagi saya tinggal di luar negeri sehingga tidak bisa langsung turun ke lapangan untuk handle masalah teknis. Aaaw.. Pusing pala barbarita.
5. Not dealing with horrible bosses? Sebagai gantinya saya bisa dealing with horrible supplier, customers, dan lain-lain. Stress nya sama aja kayanya. Wkwk..

Nah.. Adakah yang berminat jadi mompreneur? Tunggu post-post berikutnya ya. Saya akan membahas lebih banyak lagi tentang dunia mompreneur ;)

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)

Comments

Popular Posts