My Business Story

Cita-cita saya cuma satu:

Jadi emak-emak kece, kerjanya sante, penghasilan gede, anak-anaknya super oke, suami cinte. :p

Dan saya tipe orang yang selalu bersemangat mengejar cita-cita (haiyah..). Saya sadar, untuk bisa mencapai cita-cita tersebut saya gak mungkin kerja kantoran karena setengah hari saya dihabiskan di luar rumah (dan ga bisa tidur siang my love. hehe..). Kayaknya harus jadi working from home mom deh. (which is I am now. Alhamdulillah).

Flash back ke tahun 1999 saat saya berumur 11/12 tahun. Disitulah perjalanan bisnis saya dimulai. Saya yang pada saat itu kelas 6 SD baru belajar caranya ngejilid, semangat banget buat julad jilid. Iya, yang pakai lakban hitam dan kertas mika itu. Saya pun membuat banyak notes kecil dari buku tulis bekas. Setelah terkumpul banyak, saya mengajak 5 orang teman yang kebetulan sesama hobi membaca untuk menulis cerita karangan kami di notes itu.

Singkat cerita terkumpullah puluhan buku cerita mini karangan anak SD. Kami pun membuka "Perpustakaan Kecil" dan membanderol harga sewa Rp 100 per buku. Itulah penghasilan pertama saya. Sejak saat itu, saya gak bisa jauh-jauh dari yang namanya jualan. Kecuali pas jaman SMP. Jaman ABG labil. Haha.. Kok ya mau jualan rasanya malu, gengsi. Haha.. Apa banget. Tapi di masa itu ada kejadian yang bikin saya secara gak sadar memang 'memprogram' diri buat jadi business owner.

Tahun 2000an saat saya remaja adalah masa dimana majalah Gadis jadi majalah nomor 1 buat anak remaja perempuan. Saya suka sekali mengisi kuis-kuis personality disana dan hasilnya selalu menunjukkan bahwa saya akan jadi business owner someday, walaupun pada saat itu gak kebayang banget karena turunan pebisnis itu jauh sekali (dari uyut saya), sedangkan garis kakek-nenek dan orang tua lebih ke akademisi.. But I bought it and I believed I would.. Quiz majalah dipercaya? Haha.. Mungkin kedengerannya konyol, tapi secara tidak sadar hal itu menumbuhkan keyakinan di alam bawah sadar saya yang membuat saya bergerak ke arah sana setiap harinya sampai saya dewasa.

Saat masuk SMA, semangat saya mengalahkan rasa malu dan gengsi saya untuk bisa menghasilkan uang sendiri, & jualan adalah salah satu caranya (salah duanya adalah nyambi jadi school announcer di radio ARDAN Bandung). Saya sudah mencoba berbagai macam bentuk bisnis. Mulai dari jualan makanan kecil buatan ibu saya dibawa ke sekolah (waktu itu karena adik saya banyak, saya ga selalu bisa diantar jemput karena sekolahnya paling pagi. Jadilah naik angkot, bawa keresek besar isi makanan jualan, dijual di kelas), jualan voucher department store, jualan baju, jual kosmetik impor, sampai yang lumayan serius adalah pada saat kuliah saya punya line sepatu customade, namanya ICONIC shoes. Lumayan banget! Selama kuliah, saya bisa membiayai kosan & ga minta jajan ke ortu. Setelah itu pernah juga bikin bisnis konsultan training perusahaan, catering, makeup, sepatu dan tas kulit, tas branded second, dll.. dll..

Semua jalan? Jalan..
Semua menghasilkan? Iya dong
Tapi semua gagal? Gagal.. Bangkar. Hahaha..
Pusing harus balikin utang ke investor? Pernah
Rugi sampe modal ga balik? Pernah
Dikhianatin partner bisnis? Pernah
Dikatain penipu dan kena marah customer? Pernah juga..

Pokoknya semua manis asem nya jualan saya pernah ngerasain deh, but we learn best from failure ceunah.. Dari pengalaman-pengalaman itu saya belajar banyak!

Well! Now to the present time.. Seperti yang sudah saya ceritakan di post yang ini bahwa selepas resign dari PricewaterhouseCoopers di tahun 2014, saya mengelola bisnis maternity (NyoNya Nursing Wear) bersama teman saya. Bisnis tersebut berkembang sangat baik & investasi kami bertumbuh +-1000 kali lipat dalam waktu 4 tahun, but it was quickly becomes my comfort zone and I was kinda stuck! After a long thoughts, akhirnya di tahun 2018 saya melepas kepemilikan sy atas NyoNya untuk mengembangkan MamiBelle Nursing Wear bersama adik saya..

Dan sesuai prediksi saya dimana awesome things happens outside your comfort zone, pengalaman membangun bisnis sebelumnya menjadi amunisi saya dalam membangun bisnis yang lain & dari situ, MamiBelle Nursing Wear terus berkembang menjadi brand yang berkomitmen untuk bisa menjadi Sahabat Terbaik Ibu di masa hamil & menyusui..

Dan bukan cuma itu, di tahun 2020 ini Allah juga percayakan saya untuk mengelola bukan hanya MamiBelle, tapi Mission to Earth Kids Street Wear, dan MAI! Aromanis. Three brands at a time? Dulu rasanya gak kebayang, but here I am now.. Back to blogging, ready to share on how to juggle between business and family, & keep grinding for the goal; jadi emak-emak kece, kerjanya sante, penghasilan gede, anak-anaknya super oke, suami cinte! Hehehe..

So, enjoy your time here and if you have any thoughts, feel free to comment below ;)


Best,
B


Comments

  1. Bintaan… I always adore your writing.. You are one of inspiration of emak-emak kece actually, hihihi. Greetings from banjarbaru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tika.. Thank youlho. That's too much hehe, masih harus banyak belajar lagi nih. Hug from Seoul :)

      Delete
  2. Nicee share,thankss mbaaa.. impian mba persis sprti saya,pingin jdi ibu rmh tngga yg mnghsilkan duit, dan stelah sy pikirvpaling enak yg bisnis ol ini. Hihihi. Anyway sy slh satu customer dr nyonya nursing wear.. Sumpaah mbaa, bajunyaa tuh enak bgt bahannya. Sampai belel sring sy pakai. Hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah.. Makasih Mbak syukur kalo suka dengan produk NyoNya. Iya sama-sama Mbak semoga sharingnya bermanfaat ya. :)

      Delete
  3. Masha Allah...akhirnya bisa baca tulisan mb bintan lg di blog. Selalu menginspiras 👍🙏. Kebetulan sya juga sedang mencoba belajar jualan. Jd Makin termotivasi...makasi sharingnya mb bintan 🙏🌻

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts