Tentang Diamond is Diamond

Namanya hidup.. Gak mungkin indah terus, happy terus, mudah terus, bagus terus, dan enak terus. Sometimes sh*ts happen and we can't really deny it. Sebut saja dalam perjalanan saya menjadi seorang mompreneur (ibu pebisnis. Caelah), tidak terhitung berapa banyak kata-kata merendahkan (termasuk dari keluarga sendiri karena pada waktu itu ibu saya ngotot ingin saya menjadi pegawai saja instead of berbisnis) yang saya terima. Pernah juga saya merugi sampai harus mengorbankan tabungan pribadi untuk menutupi kerugian. Tidak lupa kena tipu oleh 'teman' sendiri. Plus juga kegalauan di dalam diri sendiri whether if I could manage it or not..

Tapi saya selalu percaya..

"Diamond is Diamond"

Ya.. Berlian adalah berlian. Sekali berlian tetap berlian.

Kata-kata ini selalu menjadi andalan saya ketika menghadapi tantangan-tantangan tersebut, ataupun ketika menerima curhatan dari orang-orang terdekat. Termasuk saat adik saya menghadapi quarter life crisis nya setelah lulus kuliah, atau saat suami saya merasa lelah dalam pekerjaannya. Saya selalu bilang "don't worry, diamond is diamond"

It will never lost its shine..
No matter how thick you cover it.
No matter how deep you bury it.
No matter how bad you talk about its flaws.
No matter how big you deny its beauty.
And even if you find the right direction to cut it in pieces,
It will always be expensive, and rare, and beautiful, and most of all people still want it.

Because after all, Diamond is diamond. Period.

Jadi, seperti yang saya selalu bilang sama orang-orang terdekat saya. Selama kita percaya bahwa kita adalah berlian, dan selama kita terus mengasah diri, it's only a matter of time for us to shine.. :)

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)

Comments

Post a Comment

Popular Posts