Cara Membantu Pasien Kanker (dan Keluarganya)



Tak terasa sudah sebulan lebih sejak operasi kanker usus besar suami saya. Saat ini, kami masih disibukkan dengan kegiatan menggempur sistem imun dengan makanan sehat dan herbal, serta kontrol rutin persiapan kemoterapi.

Sejak suami saya divonis kanker usus besar, alhamdulillah banyak sekali limpahan kasih sayang dan perhatian yang kami terima baik dari sanak saudara, kolega, maupun teman-teman. Kasih sayang Allah yang dialirkan melalui mereka sangat luar biasa kami rasakan. Mulai dari kemudahan dalam proses administrasi rumah sakit, Pak Aan, pemilik apartemen yang dengan sangat baiknya bersedia menyewakan apartemennya hanya selama 2 minggu (tadinya disewakan per tahun), dan berbagai macam hadiah dan oleh-oleh yang kami terima.

Daaaann.. Melalui post ini, saya ingin berbagi tentang betapa bantuan yang diberikan kepada pasien kanker dan keluarga nya akan sangat berarti bagi mereka, apapun bentuknya. Dan inilah bentuk support yang bisa diberikan andai ada kerabat yang terkena penyakit kanker (berdasarkan pemgalaman pribadi saya):

1. Nice Words & Prayer
Nomor satu di list saya adalah kata-kata baik dan doa. Sungguh saya sangat bersyukur atas ujian ini, karena melalui sakitnya suami saya, banyak silaturahmi yang tadinya "dorman" menjadi aktif kembali. Saya dan suami menjadi sadar bahwa masih banyak orang yang sayang dan peduli pada kami. Kata-kata penyemangat yang diberikan terasa sangat nyaman di hati. Selain itu, tak kalah penting adalah doa. Doakan pasien dan keluarga nya agar tetap tabah dan semangat, cepat diberikan kesembuhan, serta penyakit yang diderita menjadi penggugur dosa-dosa. There's nothing more powerful than prayer.. :)

2. Some Distance
Berita vonis kanker akan menjadi mimpi buruk bagi semua orang dan tidak semua orang bisa menerima nya langsung dengan lapang dada. Kebanyakan pasti melalui 'shocking period' dimana sedih, bingung, takut, dan lain-lain jadi satu. Termasuk kami. Di masa-masa awal seperti ini, akan sangat bijak untuk memberikan 'jarak' kepada pasien dan keluarganya. Some of you might be really want to visit them, tapi.. Jika kamu bukan bagian dari keluarga inti pasien, always ask first whether they can accept guests or not. Jangan tersinggung jika keluarga meminta untuk menunda waktu kunjungan karena selain pasien butuh istirahat, terkadang kami hanya ingin 'sendiri' dulu untuk sekedar menenangkan diri. :)

3. But Also Presence!
Sama seperti jarak, memberikan kehadiran atau presence juga sama pentingnya. Tunggu hingga keadaan mereda, misal setelah pasien pulih dari operasi, dan kunjungi. We always love visitors! Jangan lupa untuk selalu membuat janji terlebih dahulu supaya kunjungan kita tidak mengganggu waktu istirahat pasien. Jika kita sudah bisa mendengar cerita tentang sakitnya si pasien dari teman/kerabat lain, sebisa mungkin hindari membicarakan penyakitnya dengan si pasien. Kebayang dong, badan lemah, hati lagi gak karu-karuan, tapi harus menceritakan sakit berkali-kali ke orang yang berbeda. Eeerrgghh.. Bicarakan hal-hal ringan yang bisa menghibur, misalnya cerita seru di kantor, update kehidupan pribadi, dan sebangsanya.

Jangan lupa! Bukan hanya si pasien yang butuh company lho, keluarga pasien juga. Jika kamu adalah teman dari keluarga pasien, tidak ada salahnya menjenguk hanya untuk mengobrol dengan keluarganya. Support dari sepupu-sepupu suami saya luar biasa. Semua kebutuhan ibu mertua (ya g memang mendampingi suami selama di RS) selalu diperhatikan. Sangat membantu disaat 'my hands are tied' oleh balita 1,5 tahun sehingga tidak bisa lincah kesana kesini.

Saya sendiri sangat berterima kasih kepada sahabat-sahabat saya yang mau meluangkan waktu mengunjungi saya. Baik itu di Rumah Sakit, di apartemen, maupun di rumah. Nothing serious, hanya kumpul sambil curhat session atau order Bakmi GM. Sudah sangat cukup meringankan beban saya.. (PS: love you yah Cun, Okky, Anita, Bencongmate, Naqi, Wita, dll). :*

4. Cancer-Fighting Food
Bingung bawa apa jika ingin menengok pasien kanker? Well, sebenarnya kalau untuk jenis kanker suami saya, tidak ada pantangan makan. Namun, untuk jaga-jaga, saya dan suami mencari tahu tentang apa sih the best diet untuk pasien kanker, dan akhirnya kami sampai pada list ini:
- absolutely no sweet food (except fruits)
- absolutely no red meat
- absolutely no dairy
And say yes to:
- buah buah buah
- sayur (kalau biasanya parsel tuh isi buah, sekali-kali isi sayur boleh juga. Hehe)
- air basa: air kangen, air zamzam
- wheat grass powder, green tea powder, flaxseed, kunyit putih.
- essential oil frankincense  (thanks Ay!
Dll (will blog about it in detail later)

5. Hiburan!
Bahkan setelah keluar dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan, pasien kanker masih harus banyak istirahat dikarenakan kondisi badan yang memang belum sanggup untuk beraktivitas secara normal untuk beberapa bulan pertama. Jadi, berkunjung dan membawa hiburan pastinya akan sangat membantu. Saya sangat menghargai kebaikan salah satu sahabat suami saya yang bersedia meminjamkan PS4 nya, dan teman-teman kuliah dia di Teknik Mesin ITB yang datang rame-rame dan menemani suami saya main kartu. It means a lot!

6. Money.
Mampu atau tidak mampu, kaya atau miskin, punya kerja atau tidak, dicover asuransi atau tidak, sakit memerlukan banyak biaya, karena kebutuhan tidak sebatas hanya pada biaya pengobatan pasien. Tapi juga biaya operasional penunggu pasien, obat atau supplemen yang dibeli mandiri, transport keluarga, dan lain-lain. Syukur pengobatan suami ditanggung oleh BPJS, tapi kami juga tidak menyangka dan sangat terharu bahwa ternyata kerabat yag tidak bisa bertemu secara langsung berinisiatif untuk mengumpulkan tanda kasih sayang untuk kami. Terima kasih terutama kepada teman-teman kami di Korea Selatan. We really appreciate that..

Finally, balik lagi ke nomor satu.. There's nothing more powerful than prayers. At the end, hanya kuasa Allah lah yang bisa menyembuhkan. Jika kamu tidak bisa mengunjungi pasien secara langsung, mendoakan untuk kesembuhan dan kemudahan perawatan pasien sudah merupakan bantuan yang sangat berarti.

So, itulah bantuan-bantuan yang bisa diberikan kepada pasien kanker dan keluarganya. Semoga pengalaman saya dan keluarga saya ini bisa memberikan inspirasi untuk kamu yang ingin membantu pasien kanker/keluarganya. Let's spread love! ;)

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)

baca perjalanan perjuangan kami melawan kanker di post lainnya:
Cerita awal
Setelah pulang dari Rumah Sakit
Cara membantu pasien kanker
Pengalaman kemoterapiSetelah selesai kemoterapi
Hasil screening kanker tahunan (1)
Suplemen pendamping kemoterapi

Comments

  1. Mbak, penyakit suaminya sama banget ama saya!
    Ini saya juga lg prosea penyembuhan n srg update sikon jg di blog saya.

    Keep posting ya mbak, biar sy bs mantau perkembangannya. Syukur2 bs jadi motivasi jg buat saya utk sembuh. :)

    ReplyDelete
  2. Blog nya apa mbak? Saya buka web nya mbak gak bisa yaaa

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts