Dear Zeya..



Dear Zeya..
Maafkan mim ya, Nak..
Maaf karena hidupmu selalu penuh ketidakpastian dan adaptasi. Membuatmu capek, bingung, dan rungsing.

Kamu mungkin bertanya dimana Nesa mu saat kita meninggalkan Subang.
Kamu mungkin bertanya dimana Boneka Piglet dan Donal Bebek saat kita meninggalkan Bandung.
Kamu mungkin bertanya dimana mobil-mobil yang biasa lalu-lalang di depan kosan kita di Jakarta.
Kamu mungkin bertanya dimana angsa-angsa yang biasa kamu lihat di pagi hari depan rumah kita di Jatiwarna.
Kamu mungkin bertanya siapa orang-orang ini dan mengapa mereka terlihat begitu berbeda saat kita pertama menginjakkan kaki di Seoul..
Hatimu hancur karena Enin yang menemani di Seoul selama 2 bulan tiba-tiba harus pulang ke tanah air. Kamu sedih sampai harus dirawat di rumah sakit..
Dan sekarang.. Pasti kamu bertanya dimana Shi Yan, Bin Sol, Joon Hye, Aneira, atau Neil teman-temanmu di Seoul berada?
Dan mim yakin pasti banyak sekali pertanyaan-pertanyaan lain di otakmu, Nak..

Zeya Nak..
Maafkan mim ya?
Maaf karena Mim tidak seperti ibu-ibu yang lain..
Maaf karena mim tidak bisa memberimu jadwal harian yang 'pasti'.
Maaf karena mim tidak punya 'dapur tetap' sehingga tidak bisa membuatkanmu makanan yang lucu-lucu.
Maaf karena kita pindah tempat begitu sering sehingga kamu harus bertemu dokter yang berbeda untuk banyak imunisasimu.
Maaf karena kamu harus tidur di tempat tidur berbeda hampir setiap 2 minggu. Meninggalkan buku-buku favoritmu dan Bubu the Sheep yang suka kamu pakaikan bajumu.
Maaf karena mim tidak seperti those pinterest moms yang selalu siap menyediakan pernak pernik sensory play untukmu.
Maaf karena kamu sering.. Dan sangat sering tidur siang di pelukan mim daripada di tempat tidur yang pantas.

Zey..
Mim sangat berterima kasih dan mim memaafkanmu, Nak..
Jika kamu susah makan, karena pasti tidak mudah menyesuaikan lidah dengan masakan berbeda begitu sering.
Jika kamu 'lupa' pada keluargamu, karena kita memang sudah lama tidak bertemu mereka, Nak..
Jika kamu selalu minta digendong, karena mim tahu zona nyamanmu satu-satunya saat ini adalah pelukan mim.

Zeya sayang..
Mim harap kamu tahu kalau mim sayang sekali padamu dan mim akan selalu berusaha memberi yang terbaik untukmu..
Bahwa dunia ini memang membingungkan tapi Mim akan selalu berada di sisimu.
Dan mim juga harap kamu tidak terpengaruh oleh orang-orang yang tidak mengerti kondisi kita..

Tidak apa, sayang.. Tidak apa untuk bicara 3 bahasa sekaligus, Mim mengerti, Nak..
Tidak apa jika kamu tidak 'ramah' dan tidak mau digendong semua orang. Mim tahu kamu anak yang cerdas, tahu siapa orang-orang terdekatmu.
Tidak apa untuk makan sedikit-sedikit selama itu nyaman untukmu, karena Mim akan selalu memberi pilihan makanan yang bergizi..
Dan tidak apa-apa jika kamu merasa hanya Mim yang mengerti kamu. Because I do..
I will always beside you no matter what. Hang on there, Baby..
We'll get through this together. I promise..

Gwaenchanayo, Zey.. Gwaenchana..

Love,
Your Mimim

Comments

  1. Cinta ibu itu memang luar biasa. Smg sang anak tumbuh sehat, bahagia & membahagiakan ibu nya.

    Utk Ibu penulis, terima kasih atas tulisannya. So inspiring.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts