Merayakan Idul Adha di Negeri Ginseng



Waktu Idul Fitri kemarin, saya tidak menulis apapun tentang itu karena saya merasa kurang afdol  tidak ikut Shalat Ied. Hehe.. Nah, pada Idul Adha kali ini alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk melaksanakan Shalat Ied Adha dengan lancar.

Karena tidak adanya arahan dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) untuk pelaksanaan shalat Ied, akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk mengikuti shalat di taman tidak jauh dari daerah tempat kami tinggal. Kebetulan di daerah tersebut terdapat komunitas muslim Indonesia yang juga rutin mengadakan acara pengajian dan shalat Jum'at. Kami berangkat dari rumah pukul 07:30. Tidak susah membangunkan Zeya karena dia sudah bangun dari jam 6 pagi! She was excited too I assume..

Kami pun naik bis menuju Yeongdeungpo Park dan sesampainya disana ternyata sudah terbentuk beberapa shaf. Alunan takbir pun mengalun pelan namun syahdu. Maklum lah, tidak harus dengan TOA saja, barisan orang duduk rapi dengan 'jubah' dari atas sampai bawah sudah cukup menarik perhatian para Seoulista yang sedang berolahraga pagi. Apa lagi kalau sambil heboh pakai TOA. Hehehe.. Saya dan suami pun berpisah menuju shaf masing-masing.



Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya Shalat Ied pun dimulai. Satu hal yang sangat saya syukuri, Zeya anteng mulai dari datang sampai selesai khutbah. Kuncinya: saya sogok dengan cemilan dan buku cerita. Hehehe.. Jadi dia anteng makan anggur dan cheerios. Khutbah dilaksanakan dalam 3 bahasa; Indonesia, Inggris, dan Arab. Tapi itu kayaknya sih, soalnya suaranya gak begitu kedengeran dan saya juga sibuk 'mengakomodir' Zeya. Duh! Kurang khusyuk jadinya :,D

What's next? Tentunya tidak ada acara rumah jagal potong kambing atau sapi karena saya sendiri kurban di Indonesia. Mungkin kalau shalat Ied di Itaewon (dimana terdapat mesjid terbesar di Korea) ada ya. Tapi kami sekeluarga bersama teman-teman akhirnya pergi juga ke Itaewon untuk makan kambing! Biar afdol ceritanya. Heuheu.. Kami pun menyantap aneka kari di restoran India dengan konsep all you can eat.



Well, itulah pengalaman saya berlebaran Idul Adha pertama kali di negeri ginseng ini. Gak ada sungkem dengan keluarga, insiden kambing lari mau dipotong, opor, atau ketupat. Sangat berbeda jauh dengan apa yang saya rasakan back home in Indonesia dan tentunya momen seperti ini selalu membuat saya rindu tanah air.. But anyway! Eid Mubarak for all of you. May peace always be upon us. :)

Comments

Popular Posts