Saat Insecure Dalam Mendidik Anak



Bismillah,

Saat mulai mendidik anak dengan serius 3 tahun yang lalu, banyak sekali perasaan baru yang menghampiri saya. Oh iya, dengan serius ini maksudnya;

  1. Gak disambi pekerjaan lain, karena bahkan saya pun sudah menjual bisnis-bisnis saya
  2. Pakai ilmu, saya belajar Pendidikan Waldorf dan FItrah Based Education
  3. Coba diterapkan secara konsisten & lebih rapi


Ternyata oh ternyata.. Banyak sekali ‘dosa’ yang saya lakukan terhadap anak saya, dan hasil-hasil dari ‘dosa’ di masa lalu itupun perlahan mulai nampak terutama di anak pertama saya. Lelah & menguras emosi, iya.. Tapi disini saya bersyukur karena diberikan kesempatan untuk belajar & memperbaiki diri. KESEMPATAN & WAKTU karena dua sumber daya itu adalah yang paling mahal dan tidak akan bisa dibeli dengan apapun. Kesempatan untuk memperbaiki sebagai ibu saat anak-anak masih kecil adalah harta yang benar-benar berharga.


Parenting is all about parents, maka yang harus bekerja paling keras memang orang tuanya, karena pada akhirnya anak-anak hanya mencontoh kita. 


Bertemu dengan orang tua lain memberikan banyak inspirasi (dan kadang tekanan). Am I done enough? Am I  good enough? selalu menjadi pertanyaan harian saya. Sebagai orang dewasa yang juga mempunyai anak kecil dalam diri yang perlu dirawat, proses mengasuh anak saya melibatkan juga pendewasaan diri saya secara utuh.


Jika sudah begini, solusinya bukan cari jalan keluar, tapi lagi-lagi, jalan ke dalam dan ke atas. Manusia hanya wajib ikhtiar, tapi hasil hak prerogatif Allah. Doa adalah senjata utama seorang ibu. Mau anak kita jadi seperti apa nantinya, sesungguhnya itu bukanlah karena kita, tapi karena Allah SWT. Bisa jadi saat ini saya yang penuh kekurangan ini sebenarnya tidak mendidik apa-apa pada anak-anak saya. Segala kegiatan, praktek pendidikan Waldorf & FItrah Based yang saya terapkan, bisa jadi tidak berarti apa-apa,  tapi mudah-mudahan Al Muhaimin menjaga & memberikan mereka hidayah kelak. Bisa jadi, saat ini saya totalitas buat anak saya, tapi Allah berkehendak memberikan jalan hidup yang lain untuk anak saya di masa depan, tidak ada yang tahu..


Maka akhirnya semua kembali pada Allah. Saya titipkan kedua buah hati ke dalam penjagaan Raja Langit dan Bumi. Karena pada akhirnya, saya memang hanya manusia biasa;

Yang butuh Allah untuk menambah ilmu..

Yang butuh Allah untuk bisa menahan marah..

Yang butuh Allah untuk bisa mindfull..

Yang butuh Allah untuk selalu menggenggam tangan & hati anak-anak..


Peluk diri sendiri & peluk online semua mama yang sedang merasakan hal yang sama. Percayalah, selama kita terus belajar, berusaha, & berdoa, pertolonganNya akan selalu ada. سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ


Love,

B

Comments

Popular Posts