Pengalaman Mendapatkan Beasiswa Chevening UK

Hello..
teman-teman yang ngebet pengen ngeliat Big Ben alias lanjut sekolah ke United Kingdom (UK) via beasiswa Chevening bisa baca pengalamannya teman saya Irmanita Harsari yang sudah berhasil lolos beasiswa tersebut. Irma adalah teman saya bareng di Teknik Planologi ITB dan pada saat ini dia berbaik hati buat berbagi pengalamannya sama kamu. Disimak ya! :)

Tann


DARI cadangan menjadi sang pemenang

Halo para scholarship hunter,
Perkenalkan nama saya Irmanita Harsari. Saya adalah alumni dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (Teknik Planologi), ITB, tahun 2009. Alhamdulillah, saat ini saya terpilih sebagai successful candidate atau pemenang beasiswa Chevening (The British Chevening Scholarship Award Programme) untuk postgraduate taught programme/master’s degree programme tahun akademik 2012/2013 dan Insya Allah akan bersekolah di University of Leeds untuk MSc Sustainability (Environment and Development) di The United Kingdom (UK). Sekarang saya ingin berbagi pengalaman saya dalam mendapatkan beasiswa Chevening. Semoga bermanfaat untuk kalian J.
Beasiswa Chevening merupakan salah satu program beasiswa dari Pemerintah Inggris (Foreign and Commonwealth Office) untuk para mahasiswa dan mahasiswi dari negara-negara selain The United Kingdom (UK), European Union (EU), dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan salah satu negara yang dimasukkan dalam daftar negara yang eligible untuk beasiswa ini. Beasiswa ini mencakup biaya hidup, biaya sekolah, biaya perjalanan dari dan ke The UK.
Saya teringat ketika saya mulai melakukan pendaftaran administrasi secara online untuk program beasiswa ini yang dibuka pada akhir tahun 2011. Saya sempat tidak percaya diri ketika mengetikkan nama saya sebagai seorang pelamar untuk beasiswa ini karena beasiswa ini hanya diperuntukkan untuk para profesional dan para calon pemimpin, sedangkan pengalaman kerja saya belum banyak. Namun, keinginan yang kuat untuk dapat melanjutkan S2 di Inggris sebagai negara favorit saya telah mendorong saya untuk mendaftarkan diri dalam beasiswa Chevening.
Tahap seleksi awal beasiswa ini adalah tahap lulus administrasi atau tahap wawancara. Kandidat yang dipanggil wawancara adalah kandidat yang memiliki pernyataan personal atau pernyataan motivasi yang kuat dan jelas visi misinya. Saya adalah salah satu kandidat yang berhasil lulus dalam tahap ini dan alhamdulillah dipanggil untuk masuk dalam tahap wawancara pada bulan Februari 2012.
Tahap seleksi wawancara dilaksanakan oleh British Council yang saat itu masih bertugas dalam program seleski beasiswa Chevening. Juri terdiri dari 2 orang, yaitu satu orang dari Indonesia dan satu orang dari Inggris. Juri banyak bertanya mengenai pengalaman kerja saya dan urgensi saya mengambil jurusan yang saya pilih di Inggris untuk bidang pekerjaan dan untuk Indonesia. Saya menjawab setiap pertanyaan dengan beruntun, tenang, dan lancar.
Setelah melakukan wawancara, saya hanya dapat berpasrah diri dengan Allah karena sejujurnya saya sempat semakin tidak percaya diri ketika mengetahui bahwa kandidat lainnya yang dipanggil wawancara sebagian besar adalah orang-orang yang berpengalaman kerja lebih dari 3 tahun, sedangkan pengalaman kerja saya baru 2 tahun. Namun, saya belum mau menyerah karena hanya doa yang dapat membantu saya saat itu dan saya percaya bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik.
Tahap kedua seleksi beasiswa Chevening adalah tahap final. Tahap final di sini memberikan 3 status kepada calon kandidat, yang terdiri dari: 1) provisionally selected yang artinya bahwa anda lulus dan calon penerima beasiswa; 2) not selected yang artinya bahwa anda tidak lulus; dan 3) reserved candidate yang artinya adalah bahwa anda kandidat cadangan penerima beasiswa. Pada saat itu, 2 orang teman saya sudah mendapatkan pengumuman pada akhir Maret yang menyatakan bahwa mereka tidak lulus.
Saya belum mendapatkan kabar apapun sampai pertengahan April. Pada pertengahan April, saya mendapatkan surat dari Kedutaan Inggris menyatakan bahwa saya adalah kandidat cadangan ke-9, yang artinya bahwa saya akan menjadi penerima beasiswa Chevening jika ada 9 orang pemenang yang mengundurkan diri. Saya hanya bisa berpasrah pada Allah karena peluang 9 orang yang mengundurkan diri dalam beasiswa tersebut sangat kecil dan jarang terjadi. Bahkan, senior saya di kantor yang juga alumni Chevening Scholar mengatakan bahwa pada saat dia menjadi pemenang Chevening, tidak ada satu pun kandidat cadangan yang lulus beasiswa.
Sebagai manusia, kita hanya bisa melakukan kewajiban yang seharusnya kita lakukan. Sekretariat Chevening dan Kedutaan Inggris meminta saya mengirimkan beberapa dokumen penting, seperti copy legalisir ijasah dan transkrip S1, dan surat rekomendasi dosen. Untuk itu, saya mengirimkan dokumen-dokumen tersebut secepatnya kepada mereka dengan harapan kemampuan saya dapat dipertimbangkan lagi.
Bulan April dan Mei saya lalui dengan rasa putus asa dan kecewa. Bagaimana tidak, saya sudah mencoba melamar beasiswa dari tahun 2010 dan belum ada yang berhasil, bahkan saya belum pernah dipanggil wawancara oleh pemberi beasiswa lainnya, kecuali Chevening. Saya hampir berencana akan mendaftar S2 di dalam negeri dengan biaya sendiri.  Pada saat itu saya sudah mengikhlaskan mengenai hasil beasiswa Chevening dan berpasrah diri.
Namun, Allah berkata lain. Pada tanggal 7 Juni 2012, tepatnya pukul 12.00 siang, saya mendapat telepon dari Kedutaan Inggris. Pihak kedutaan mempertanyakan mengenai kebersediaan saya jika saya menjadi successful candidate. Jantung saya berdebar-debar dan saya hampir tidak percaya dengan kejadian di siang hari itu. Lalu, pihak kedutaan mengatakan bahwa mereka akan menghubungi saya lagi setelah ada keputusan final mengenai status saya. Setelah telepon saya tutup, saya langsung berdoa pada Allah, jika ini memang yang terbaik supaya diberikan kepada saya, namun jika tidak, supaya Allah dapat menggantikannya dengan yang lebih baik lagi.
Pada sore harinya di hari yang sama, tepat pukul 18.30, saya mendapatkan email dari Chevening Scholarship Secretariat di London yang menyatakan bahwa saya provisionally selected dan harus segera mendaftarkan diri ke universitas yang dituju. Sujud syukur saya berikan hanya untuk Allah sebagai Sang Maha Kuasa yang memberikan berkah dan hadiah yang sangat berharga bagi saya. Jumlah 9 merupakan angka sakral bagi saya, karena jika bukan karena kuasa Allah, tidak mungkin ada 9 pemenang yang mengundurkan diri dari beasiswa ini. Dia telah memutarkan hidup saya 360 derajat, dari yang tidak ada harapan, sekarang menjadi seseorang dengan harapan baru dan rencana masa depan yang luar biasa.
Pengalaman saya ini merupakan satu dari beberapa pengalaman yang pernah dialami oleh penerima beasiswa lainnya. Dimulai dari persiapan kewajiban-kewajiban penyerahan dokumen, persiapan mental psikologis, sampai harapan-harapan indah untuk dapat menjadi pemenang. Keberhasilan dalam mendapatkan beasiswa dimulai dari keberhasilan-keberhasilan kecil yang dimulai dari penulisan personal statement atau motivation letter dan persiapan untuk wawancara. Berikut tips dan trik dari saya:
1.     Tulis visi dan misi mengapa anda ingin sekali mendapatkan beasiswa yang dituju dengan beruntun, logis, jelas, dan to the point. Visi dan misi ini dapat dilihat dari keterkaitan jurusan yang ingin diambil dalam beasiswa dengan latar belakang pendidikan, bidang pekerjaan, atau pengalaman lainnya dan prestasi yang pernah anda dapatkan, serta harapan anda setelah selesai sekolah nanti. Pihak beasiswa selalu meng-highlight point ini karena ini menggambarkan mengenai karakter, kemampuan, impian dan harapan anda sebagai salah satu kandidat.
2.     Cari beberapa universitas yang memiliki jurusan dan kurikulum yang benar-benar anda butuhkan. Point ini menjadi sangat penting karena ini menggambarkan bahwa anda benar-benar berniat untuk mengambil sekolah di negara yang dituju. Anda harus benar-benar mencari dan membaca mengenai kurikulum, biaya sekolah, waktu dimulainya sekolah sampai contact person jurusan di universitas yang ingin dituju. Hal ini akan bermanfaat saat anda ditanya oleh juri saat wawancara mengenai sekolah anda dan saat anda ingin mendaftar ke sekolah tersebut. Jangan lupa juga untuk mencantumkan salah satu nama sekolah di motivation letter karena akan menambah nilai anda.
3.     Tulis alasan anda mengapa ingin bersekolah di negara yang dituju. Point ini menjadi sangat penting dalam motivation letter karena ketertarikan anda mengenai negara yang dituju dapat dilihat dari point ini. Biasanya pihak pemberi beasiswa selalu mempertanyakan ini juga pada saat wawancara.
4.     Minta tolong pada rekan yang pernah menjadi pemenang beasiswa untuk memeriksa motivation letter anda. Hal ini akan sangat membantu anda untuk mendapatkan pemikiran lain mengenai apa yang sudah anda tulis dalam surat motivasi.
5.     Persiapkan wawancara dengan mem-browsing internet mengenai tips dan trik saat wawancara atau latihan dengan rekan yang pernah menjadi penerima beasiswa. Hal ini akan membantu anda pada saat menjawab setiap pertanyaan juri. Jawablah pertanyaan dengan beruntun, terstruktur, tenang, jelas, dan percaya diri, namun tidak sombong. Penampilan juga sangat penting, untuk itu berpakaianlah yang sopan dan formal.
6.     Laksanakan dan penuhi setiap kewajiban anda sebagai salah satu kandidat dalam beasiswa. Laksanakan setiap persyaratan yang diajukan pihak pemberi beasiswa, seperti permintaan surat rekomendasi dari dosen atau rekomendasi dari kantor, dan dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan. Jangan sampai anda gagal, hanya karena anda tidak dapat memenuhi dokumen-dokumen ini.
7.     Jangan bergantung pada satu beasiswa. Saya menyarankan anda untuk melamar beberapa beasiswa, supaya peluang untuk mendapatkan salah satunya lebih besar. Walaupun cara ini lebih melelahkan anda, namun percayalah hasilnya akan lebih baik daripada anda bergantung pada satu beasiswa saja.
8.     Berpasrah diri dan mengikhlaskan apapun keputusan final dari beasiswa yang anda lamar. Jangan pernah memaksakan diri dan jangan pernah memaksakan Tuhan karena Tuhan tahu yang terbaik untuk umat-Nya. Jika belum berhasil, maka coba terus setiap peluang beasiswa yang ada dan jangan pernah menyerah. Apapun hasilnya, ikhlaskan lah karena rezeki tidak akan kemana J.
Demikian pengalaman beserta tips dan trik dari saya. Saya berharap anda juga dapat memetik suka duka dari pengalaman saya ini dan dapat mengikuti tips dan trik ini. Namun, semua nya ada di tangan anda. Semoga semua yang saya tulis ini bermanfaat buat kita semua and Good luck for you too J.
NB: mengenai info tentang Chevening Scholarship 2013/2014 dapat anda liat di http://www.fco.gov.uk/en/about-us/what-we-do/scholarships/chevening/faq/

Salam,
Irmanita Harsari
Email: greenia_irma@yahoo.com

Comments

  1. Nicely written. Congratz to Irma and thanks Tann for sharing.

    ReplyDelete
  2. Wah, sangat sangat menyemangati saya...
    terima kasih atas sharing nya.

    ReplyDelete
  3. brp min.toeflny kk? bulan brp biasanya deadline. thanks dah share..

    ReplyDelete
  4. kak, boleh saya minta account line, atau e-mail? saya mau tanya-tanya mengenai beasiswa di chevening. Terima kasih ya :D

    ReplyDelete
  5. Assalamaualaikum mbak Irma,
    di persyaratannya tercantum boleh kembali minimal 2 tahun setelah studi selesai, apakah itu syarat mutlak? apakah bila studi 1 tahun selesai, apakah belum boleh kembali?
    Trims mbak

    ReplyDelete
  6. Wow ... That's great !. Boleh minta tolong dari Mba buat ngereview personal statement dan motivation letter milik saya ?, please

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts