Dialog Iman; Sekolah Terbaik

 Bismillah..

Malam ini, saat tengah menikmati santapan makan malam sederhana kami, Zeya bercerita tentang bagaimana guru di sekolahnya sekarang kerapkali 'mengirim' teman-temannya yang 'kurang behave' ke ruang kepala sekolah. Zeya sendiri alhamdulillah tidak pernah mengalami hal tersebut, tapi dia berkata, "I just don't like how the teacher treat my friends like that."

"Kenapa?", tanya saya.

"Because it's unfair. Sometimes they're just being kids, you know.", katanya lagi dengan nada kesal yang menggemaskan.

"Hmmm.. I see.", jawab saya sambil sibuk mengunyah lidah cabai hijau dari Awang Kitchen favorit saya.

"Di sekolah waldorf, kalau ada anak yang nakal, pasti gurunya gak langsung marah-marah, kan?", tanyanya dengan semangat. 

Menyaksikan mimimnya belajar menerapkan pendidikan walorf di rumah sejak dia berumur 6 tahun, tentulah Zeya cukup familiar tentang bagaimana metode ini diterapkan. Terlebih sejak TK Taman Meraki berdiri dan kelasnya dimulai.

"Oh tentu tidak.. Inshallah gurunya lembut kalau di sekolah waldorf.", kata saya.

"Kalau ngajarin sesuatu juga pasti pakai cerita, puppet show, gambar, gitu gitu kan?", tanyanya lagi.

"Iya betul.", jawab saya.

"That's why it's waaaaay better than my school!", ujarnya kembali kesal.

Mendengar jawabannya, langsung saya ambil kesempatan ini untuk berdialog iman.

"Menurut kitaaaa..", kata saya.

"Maksudnya?"

"Lebih baik menurut kita, belum tentu lebih baik menurut Allah."

"Hmmmm.. Kenapa?"

"Karena kita gak tahu apa yang Allah tahu. Kalau Allah sudah takdirkan kita ada dalam suatu kondisi, pastilah itu sudah yang terbaik menurut Allah. Di Al Qur'an Allah bilang, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqarah 216). Jadi, Zeya ada di sekolah sekarang sudah atas izin & ridho Allah, berarti sudah yang terbaik buat Zeya menurut Allah. Kita tinggal menjalani & percaya sama Allah. Walaupun sulit, tapi semuanya bakal baik-baik aja karena mimim sudah ridho & Allah pun ridho.."

Zeya mengangguk-ngangguk pelan sambil terus menikmati ayam goreng sambal bawangnya. Tidak ada kalimat lagi yang keluar dari mulutnya, namun saya dapat melihat ketenangan menghampiri wajah manisnya. 

Alhamdulillah.. Rejeki yang Maha Baik betapa banyak bentuknya dan salah satunya saya dapatkan malam ini. Rejeki untuk bisa mengenalkan permata hati saya pada yang memeliharanya, yang akan selalu membersamainya, dan memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja, selama kita bersamaNya. Inshallah..

Comments

Popular Posts