Advices for My Brothers




Sebagai sulung dari 5 bersaudara, saya pernah cerita tentang bagaimana rasanya punya adik banyak, dan saat ini, saya lagi galau. Galau karena adik laki-laki pertama saya (anak ketiga)  pergi merantau ke Ternate untuk mengejar mimpinya. Oportunis memang, di saat saya sendiri sejak kuliah sudah ‘merantau’ (walaupun ngekost satu kota, tapi sudah tidak tinggal dengan orang tua), setelah itu ke Australia, lalu tinggal di Korea, tapi saat saya dengar kabar bahwa adik saya diterima kerja di Ternate, saya speechless juga.

Adik saya ini namanya Hilmy, waktu kecil kayaknya dia yang paling sering saya bully karena walaupun laki-laki, tapi perasanya luar biasa. Dikit-dikit berkaca-kaca, mellow.. Jadi seneng ngejailinnya (haha). Tapi walaupun begitu, dia tengil juga. Pernah suatu ketika dia sangat mengganggu saya di kamar saya, saya dorong keluar dari kamar sampai dia tersurung tapi tetap saja tuh hahahihi. Boys.. Beranjak remaja, beuh makin nyebelin. Disuruh susah, super males, gak mau susah, dan hobinya berantem rebutan motor dengan kedua adik laki-lakinya. Belum lagi kebiasannya pelor alias nempel molor, tiduuuurrr mulu. Saya sebagai kakak sampai pusing mikirin masa depan dia.

However, karena saya selalu didoktrin dari kecil untuk jadi panutan, saya gak bosen-bosen untuk menasehati dan menyemangati dia. Walaupun awalnya masuk telinga kiri keluar telinga kanan, tapi lama-lama bonding kami sebagai kakak-adik terbangun cukup kuat. Hal ini juga berlaku untuk ke-empat saudara saya yang lain. Saat kami bingung memutuskan suatu hal, atau ada masalah, siblings pasti jadi salah satu tempat aduan kami. Alhamdulillah, bonding dengan saudara kandung yang kuat membuat kami saling menjaga dan mengingatkan untuk selalu berada di ‘jalan yang benar’. Kami berlima juga percaya bahwa saudara kandung adalah orang yang bisa banget dalam waktu bersamaan sayang dan benci sama kamu, tapi sesebel-sebelnya, they will always love you after all.. Kalau kata Bahasa Sunda sih, buruk-buruk papan jati. Hehehe.. Anyway, back to Hilmy, saat dia SMA, dia memilih untuk masuk ekskul keamanan dan saat kuliah dia memilih untuk masuk grup pecinta alam. Disinilah external forces dimulai dimana mental dan kedisiplinan dia terlatih. Hasilnya, sekarang dia adalah 23 years old independent, responsible, and kind hearted young man.

And I can’t be more proud..

Dan sekarang, sebagai kakak yang cerewet, jujur saya gak bisa melepas begitu saja tanpa nyanyinyu aneka rupa nasehat. Tapi apa daya waktu dan tempat tidak memungkinkan untuk saya ceramah panjang lebar secara langsung sama dia. So here it is saran-saran cece untuk kalian adik-adik laki-laki yang sudah beranjak dewasa..

TENTANG PENGEMBANGAN DIRI
1.         Make your dreams bigger than you. Kalau kata Nidji “mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia..” it’s true! Jangan takut untuk bermimpi besar, karena itulah yang menggerakan kita. Visualisasikan mimpimu, bikin vision board, ‘angkat ke langit’ dengan doa sepenuh hati.
2.         Investasi waktu, tenaga, dan uang untuk terus belajar & mengembangkan diri. Jangan pernah berhenti belajar, terutama untuk skill-skill yang gak ada sekolahnya. Ilmu agama, bahasa asing, internet marketing, entrepeneurship, soft skills, anything! Jangan lewatkan seharipun tanpa menambah ilmu. Beli buku, ikut seminar, tonton webinar, banyak jalan mencari ilmu.
3.         Exposure is everything. Never miss an opportunity, selagi masih muda.. Visit new places, meet new people, take new roles, be rich! Pengalaman kamu melihat berbagai pola hidup yang berbeda-beda bakal meningkatkan wisdom kamu.
4.         Never enter a battlefield without armors. Dalam segala hal. Mau presentasi? Latihan depan kaca, persiapkan dan proofread berkali-kali materi presentasi kamu. Mau nikah? Perkaya diri dengan ilmu agama tentang pernikahan, pahami peranmu sebagai suami nantinya. Mau bisnis? Asah skill jualan, belajar bisnis dari buku, video-video pengusaha, dll.
5.         Don’t be afraid of failure and pain, those are part of growing. Be afraid of not learning anything from a circumstance. That’s the real problem.
6.         Have courage and be kind. Jangan takut untuk jadi orang yang ‘terlalu baik’, because you can’t be too nice or too kind. Maybe some people will take advantages of you, but that will be your lesson and that’s their disadvantages, not yours.

TENTANG FINANSIAL
7.         The goal is to BE rich, not to LOOK rich. To be financially secured, not having lots of money. Buat apa gaya kalau untuk hidup sehari-hari aja susah. Buat apa jalan-jalan tinggal di apartment kalo yang cicilin orang tua. Buat apa banyak duit, kalau habis cuma buat cicilan dan makan harus hemat-hemat?
8.         Hiduplah di bawah kemampuan. Berapapun penghasilan kamu, anggaplah kamu hanya bisa hidup di setengah angka tersebut. Sisanya? Tabung, invest. Jangan tergoda untuk menaikkan lifestyle secara cepat. It’s so eazy to scale up your lifestyle, but it’s hard af to scale it down. Jadi, daripada nanti pusing kalau tetiba harus nurunin lifestyle, lebih baik biasakan diri hidup di bawah kemampuan.
9.         Hati-hati dengan hutang. Baca lagi poin nomor 6. Apalagi untuk hutang yang sifatnya konsumtif. Cicil HP? Cicil mobil? Think twice before you decide! Kalau belum ada uangnya, berarti belum mampu.Terlebih, dosa riba nya itu lho.. :/ Ingat pesan cc tentang Delaying Gratification? Latih terus skill itu.
10.   Save & invest while you’re young, while you’re single, jadi kamu gak perlu repotin orang tua (apalagi mertua) saat sudah menikah nanti.

TENTANG CINTA & KELUARGA
11.   Beauty & wealth may fade, choose a wife based on their believes, heart & attitude.
12.   Kamu mungkin akan menemukan wanita yang mau diajak susah, tapi jangan bawa mereka hidup susah untuk waktu yang lama. Gak apa-apa jika saat setelah menikah kamu baru mampu tinggal di kontrakan 1 kamar, tapi bok ya terus ikhtiar & jangan lama-lama disananya. Kosan 1 kamar harus bisa jadi mansion 10 kamar secepat mungkin. Didampingi dalam proses menuju suksesnya itu yang penting, bukan istrimu mau apa gak diajak susah. Jangan salah fokus. Hehe.. Baca lagi post cece tentang “Mau/Gak Mau Diajak Hidup Susah
13.   Laki-laki akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat atas 4 wanita, ibunya, anaknya, saudara perempuannya, dan istrinya. Make time to take care them all, but most of all, muliakan mama..
14.   Jangan anggap istrimu sebagai pengganti ibumu. Jangan harap dia bakal ngerawat dan ngurus kamu seperti mama. Mama bertemu kamu dengan kewajiban untuk melindungi kamu, sedangkan istrimu bertemu kamu dengan harapan untuk dilindungi olehmu. Please understand that. Kasih dia waktu untuk beradaptasi dalam kehidupan rumah tangga. Saling bantu.
15.   Memasak, mencuci, dan tugas rumah tangga lainnya BUKAN (hanya) KEWAJIBAN WANITA, itu adalah basic life skills yang harus dimiliki semua orang baik wanita maupun pria, jadi latihan dari sekarang mumpung masih single, supaya nanti saat istri baru melahirkan, sedang dinas luar kota, atau sedang sakit, kamu bisa survive.
16.   Sesulit apapun hidupmu nanti, usahakan jangan sampai membebani orang tua, apalagi ketika kamu sudah menikah, apalagi sama orang tua istri (mertua), apalagi membebani di urusan DUIT. Orang tua adalah ladang ibadah dan amal kita, jadi jangan pernah sedetikpun terlintas keinginan untuk disupport orang tua lagi, instead, fokuskan pada bagaimana kamu bisa berbakti dan membahagiakan mereka.
17.   It takes two to parent, ayah-Ibu. Pastikan kamu menjalankan peranmu dengan benar. Belajar ilmu parenting, terlibat & kerjasama dengan istri dalam mendidik anak-anak kamu.

TENTANG KARIR
18.   Gengsi leads you nowhere. Tidak usah minder melihat teman-teman yang bekerja di perusahaan asing. Tidak masalah kerja dimana atau kerja apa, selama diniatkan untuk ibadah dan dilakukan sepenuh hati, PASTI berhasil.
19.   Value before money. Selalu berikan 100% your potential dimanapun kamu berada. Good, better, best. Never let it rest. Always do your best, ‘til your better best. Uang, adalah bonus dari values yang kamu berikan & relationship yang kamu bina.
20.   Ambisius boleh, serakah jangan. Ambisi adalah kekutan yang mendorong kamu untuk terus maju, ada keringat dan strong will di dalamnya. Tapi, saat kamu melupakan values kamu, disitulah ambisimu menjadi keserakahan. Saat kamu mulai mengesampingkan hak-hak orang lain, atau mengambil lebih dari yang seharusnya kamu punya. So, hati-hati dengan ambisimu.
21.   Latih terus enterpreneurship skill. 9 dari 10 sahabat Rasul yang dijamin surga adalah saudagar, jadi sebagai Muslim, berbisnis itu memang sudah runs in our blood. Either nantinya akan membangun bisnis sendiri atau tetap berkarir di perusahaan yang sudah settle, semangat & attitude entrepreneurship akan tetap membawa kamu ke puncak.

Last but not least.. Itaqullah.. Takutlah akan Allah, tetaplah istiqomah & percaya dengan janji-janji Allah. Hauslah akan ilmu agama, & rindulah akan surga..


-->
See you on top!

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)

Comments

Popular Posts