Handuk Hotel dan Sustainability

Pernah lihat tanda seperti ini di hotel tempat kamu menginap??


Pernah wondering sebenernya apa maksudnya sih?? Dan apa hubungannya handuk dan seprei dengan pelestarian lingkungan?

Simpelnya sih gini, biasanya hotel akan mencuci handuk dan sepreinya setiap hari dan kegiatan mencuci tersebut jelas butuh energi (listrik) dan sabun cuci. Jika mereka melakukan itu setiap hari, bayangkan berapa banyak energi dan grey water (air sisa cuci) yang akan terbuang. Hubungannya dengan lingkungan adalah bahwa penggunaan energi yang berlebihan akan menyebabkan semakin banyaknya sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan energi ini, misalnya air dan batu bara. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA biasanya berupa waduk yang dibuat dengan meneggelamkan sebagian wilayah, hal ini berdampak pada pemusnahan habitat untuk species dan tentunya semakin sedikit lahan untuk manusia juga. Sedangkan penggunaan batu bara untuk tenaga listrik menghasilkan greenhouse gases dalam jumlah besar yang berakibat pada hujan asam, efek rumah kaca, dan perubahan iklim (alasan lain baca disini).

Hingga saat ini, penggunaan energi yang terbarukan seperti angin dan solar panel (cahaya matahari) belum mainstream dikembangkan di Indonesia. Nah, sembari menunggu, ada baiknya kita menghemat-hemat penggunaan energi.

Selain itu, penggunaan bahan-bahan pembersih domestik (sabun cuci baju, cuci piring, shampoo, dll) menghasilkan grey water atau limbah rumahan yang mengandung Phosporus (P), Nitrogen (N), dan Carbon (N) dalam jumlah yang sangat tinggi. Masuknya unsur-unsur ini ke dalam ekosistem air tawar (kolam, sungai, danau, dll) dapat menyebabkan airnya mengandung terlalu banyak nutrisi sehingga pertumbuhan tumbuhan air (alga sulit dikendalikan) dan terjadi eutrofikisai (baca lengkapnya disini). Akibatnya?? Terjadi algal bloom seperti gambar di bawah ini.




Apa ruginya? Bagi umat manusia, sudah tentu tidak bisa dimanfaatkannya air tawar tersebut secara langsung untuk kebutuhan sehari-hari, selain itu biaya pengolahannya pun akan semakin mahal (pada gak mau kan tarif PDAM naik??). Bagi species lain, algal bloom akan menutup permukaan air sehingga cahaya matahari tidak dapat masuk menembus ke dalam air. Akibatnya, tumbuhan-tumbuhan di bawah air dan hewan-hewan lainnya tidak bisa bertahan hidup untuk waktu yang lama. Kerugian lain bagi manusia, tidak ada sumber makanan khususnya bagi warga yang tinggal di sekitar daerah perairan tawar..

Nah, sekarang udah ngerti kan apa hubungannya handuk dan seprei dengan pelestarian lingkungan? Yuk kita hemat-hemat penggunaan seprei dan handuk hotel sembari menyelamatkan lingkungan dengan mendukung program sustainability hotel tersebut. Let's be sustainable!

Comments

Popular Posts