6 Hal yang Jangan Dilewatkan Saat Berkuliah di Luar Negeri
Alhamdulillah tentunya orang Indonesia
sudah banyak yang bisa kuliah ke luar negeri baik itu pake biaya sendiri
ataupun beasiswa. Walaupun sebetulnya kuliah di Indonesia pun gak kalah bagus
(karena basically, bukan tergantung tempat kuliahnya bagus atau engga, tapi
gimana cara kita belajar dan memanfaatkan ilmunya), tapi kuliah di luar negeri bias
ngasih kamu pengalaman-pengalaman plus yang bias bermanfaat untuk diterapkan di
Indonesia nantinya. So, ada baiknya kalo kamu gak melewatkan hal-hal di bawah
ini saat berkuliah di luar negeri.
1.
Travelling!
Jangan mentang-mentang
sudah di lar negeri, kamu jadi berasa “ah udah disini” dan males kemana-mana.
Spare waktu saat weekend atau liburan sekolah buat keliling Negara yang
bersangkutan. Lihat dan rasakan hal-hal baru. Surprisingly, pengalaman pribadi
saya travelling di Australia bikin saya kagum dan bersyukur banget tinggal di
Indonesia lho. We are so rich, people!
2.
Kumpulin Network
Saya pernah baca blog post
teman saya, Alien, soal Sticky Rice dan saya baru tau juga istilah itu. Itu adalah
istilah yang biasanya dikasih sama orang local untuk kita-kita international
student yang gaulnya sama temen dari negaranya sendiri aja. Nah, memang sih
akan sangat nyaman berada di lingkungan orang yang senasib sama kita, tapi akan
lebih baik lagi kalau kamu memperluas networking sama temen-temen international
juga. Manfaatnya? Buanyak! At least kamu bisa ada yang ‘dituju’ kalau
berkunjung ke negara temen kamu itu, terus kamu juga bisa belajar gimana
caranya deal sama orang dari beda culture, belajar toleransi dan menghargai
orang, juga belajar mempertahankan values dan nilai-nilai yang kamu anut
(misalnya dengan gak ikutan minum alcohol tapi tetep bisa hang out sama
mereka).
Saya dan teman-teman waktu Birthday Dinner! :)
3.
Adapt Kebiasaan Baik Orang Sana
Banyak banget kebiasaan-kebiasaan baik yang bisa ditiru dari orang-orang yang tinggal di negara maju. Bukan berarti kita ikut lifestyle yang 'bule' banget, tapi disiplin, tepat waktu, dan kritis adalah salah satunya.
Saya juga lagi
berusaha banget (dan susah! Huhu) buat adapt kebiasaan-kebiasaan baik disini. Saya lagi berusaha bisa ngatur waktu untuk bisa ngerjain banyak hal dalam satu waktu. Karena orang sini hebat bangeeettt bagi waktunya! Bisa ngurus rumah,
kerjaan, olahraga, dan hiburan sekaligus dengan baik. Kebiasaan lain adalah
baca dimana-mana. Mau itu di train, di bus, di taman. Baca! Baca! Baca!
Kagum banget saya..
4.
Kumpulin Ilmu Pengetahuan
Udah bukan rahasia kan
(dan sejak kapan jadi rahasia, Bintan come on! :p ) kalo buku-buku (text book)
itu muahal buangeeettt dan kampus-kampus di Indonesia jarang ada yang langganan
jurnal lengkap, apalagi jurnal internasional. Buat yang belum tau jurnal, itu
adalah review singkat dari penelitian-penelitian terbaru. Harganya muahal
tenaaannn… Satu artikel bisa mencapai harga antara 50-200$ (satu artikel lho
ya, bukan satu episode jurnal. Satu artikel rata-rata 5-20 halaman). Nah, di
kampus luar negeri JURNAL GRATIS!! BUKU-BUKU SUPER LENGKAP!
Jadi?? Gak ada alasan buat
gak ngumpulin ilmu pengetahuan. Saya suka sekali spend time berjam-jam di
perpustakaan cuma buat baca-baca buku yang menurut saya menarik, walaupun gak
sesuai dengan bidang ilmu. Selain itu, download jurnal juga
sebanyak-banyaknya.. Kayaknya kalau jumlah jurnal yang saya download ini
dikalkulasikan, nilainya bisa mencapai puluhan juta rupiah deh saking udah
banyaknya. hahaha
Contoh Artikel Jurnal
5.
Belanja (Tentunya!)
Memang sih harga-harga
lebih mahal dari di Indonesia, tapi buat barang apa dulu.. Kalo untuk barang
yang gak bisa kamu temuin di Indonesia, kamu harus super duper jeli!! Karena
bisa jadi dapet yang harganya jauh lebih murah bahkan di Indo pun gak akan
dapet. Misalnya aja nih ya.. Jam tangan Fossil dengan harga $60 atau sekitar Rp
550.000. Di Indo aja gak dapet itu mah. Hehe.. Next time, saya bahas deh soal
gimana tips and trick belanja untuk Sydney Siders supaya lebih oke referensinya!
6.
(Kalo Memungkinkan) Ikut
Workshop, Internship atau Volunteering
Banyak mahasiswa Indonesia
yang pada saat disini kerja part time atau casual di restoran, café, atau toko
retail untuk mengisi waktu luang. Lumayan sih bisa dapet uang saku tambahan dan
kamu juga jadinya belajar untuk gesit. Tapi, kalau dipikir manfaat long term
(jangka panjang) nya, saya sih lebih menyarankan untuk ikutan workshop-workshop
gratis, internship, atau kegiatan volunteering khususnya yang sesuai sama
bidang kamu. Misal, kamu lagi ambil Accounting, coba aja ngelamar internship di
Ernst & Young, atau kalo kamu kuliah Development Studies ngelamar di
Opportunity International. Volunteering bisa dilaukan di NGO (Non-Government
Organization) kaya Oxfam atau Red Cross. Workshop gratis
(ataupun bayar) juga macem-macem mulai dari cara worm farming dan composting
(bikin pupuk dengan memanfaatkan sampah rumah tangga), self development, dll. Coba rajin-rajin cek website library council (kecamatan) terkait buat jadwal workshop ini.
Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Karena dengan melibatkan diri dengan kegiatan-kegiatan tersebut, manfaatnya di
masa depan bakal lebih gede buat kamu. Bayangkan apa yang nanti bisa kamu
dapatkan di Indonesia kalau kamu udah punya pengalaman kerja disini? Gak
dibayar sih memang, but hey! Pengalaman itu gak bisa dibayar sama uang..
Kalo awalnya saya geli, jijik, dan sebel banget sama cacing tanah, setelah ikut ini saya jadi pengen ternak cacing juga. Karena mereka banyak banget manfaatnya buat bumi ini.. I'll write post about it later.. :)
Nah, itulah hal-hal yang menurut saya gak
boleh dilewatkan saat kuliah di luar negeri. Intinya sih, jangan lewatkan
terutama hal-hal yang gak bisa dibeli sama uang. Karena seperti yang teman saya
bilang
If it's about money, you might make some
money, but it will fade. When it's about changing the world, (making
friends), and making an impression, that stays..
*Thanks to Kang Rico M. Bradley
So, kembangkan dirimu! Perbanyak temanmu!
Kuatkan karaktermu! Dan jangan lupa kembali ke tanah air tercinta.. J
Have a good one, guys..
Love,
B
Comments
Post a Comment